Rintihan seorang hamba
Izinkanlah ku tuk bersajak
Menuai kata yang tak bermusim
Meranggas dan kering
Mencoba tuk temukan makna yang berlarian
Menyatukan mozaiknya yang terpecah
Helaan nafasa ini terasa sesak
Mata sayu enggan menatap cermin
Cermin kenyataan keras
Laksana garam yang di taburkan di atas luka
Perih….perih…perih….
Ku mencoba kembali pada kampung masa lalu
Tapi ku tak berdaya
Tubuhku lesu dan menjerit penuh nestapa
Ya Allah…..
Ampunilah diriku yang penuh berselimut debu dan dosa
Hatiku hitam, sehitam jelanga
Imanku tipis laksana kulit ari yang tersayat tujuh
Lisanku tajam laksana samurai
Panjang, berbau darah dan air mata
Andaikan ku harus memilih
Inginku menjadi makhluk lain
Keberadaanku hanya menorehkan luka,
Orang-orang disampingku
Inginku katakan pada seluruh semesta
Pergilah…..pergilah…. tinggalkan aku
Aku tak mau kalian terluka, kecewa dan menyesal karenaku.
Ya Allah….
Tentu kau memiliki rencana lain
Dan aku percaya itu
Sungguh aku adalah orang yang tak layak mendapat kasih-Mu
Akulah yang lebih layak di campakan dalam siksa-Mu
Ya Allah….
Kau sangat dan Maha Baik
Kau masih sempatkan aku tuk menuai bahagia
Tuk merasakan manisnya bercinta dengan-Mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar